Regalia News – Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Dedi Prasetyo memimpin kegiatan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan 436 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, Senin (29/12/2025).
Kegiatan tersebut dipusatkan di SPPG Polda Metro Jaya, Cengkareng, Jakarta Barat, sebagai bagian dari komitmen Polri dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Senin (29/12/2025).
Secara keseluruhan, Polri menargetkan pembangunan sebanyak 1.147 unit SPPG di berbagai wilayah Tanah Air.
“Hari ini Polri melaksanakan groundbreaking 436 SPPG secara serentak di seluruh Indonesia. Ini merupakan bagian dari target pembangunan total 1.147 unit SPPG Polri,” ujar Komjen Dedi.
Ia menjelaskan, hingga saat ini sebanyak 331 unit SPPG telah beroperasi. Selain itu, terdapat 135 unit yang masih dalam tahap persiapan operasional dan 245 unit lainnya.
Dalam proses pembangunan dengan progres yang bervariasi. Dengan pelaksanaan groundbreaking hari ini, sebanyak 436 unit resmi memasuki tahap pembangunan.
Sebagai bentuk pemerataan layanan pemenuhan gizi, Polri juga membangun 26 unit SPPG di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal).
Pembangunan di wilayah tersebut ditargetkan rampung dalam waktu sekitar 45 hari sebelum dilanjutkan ke tahap berikutnya.
“Dari 331 unit SPPG Polri yang telah beroperasi, mampu menyerap sekitar 57.100 tenaga kerja. Jika seluruh 1.147 unit telah beroperasi, diperkirakan akan melayani sekitar 3,4 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Komjen Dedi menegaskan seluruh SPPG Polri wajib memenuhi standar ketat keamanan pangan, termasuk sertifikasi higienis, halal, uji laboratorium air bersih, serta pengelolaan limbah.
SPPG Polda Metro Jaya bahkan menjadi salah satu prototipe ideal dengan kapasitas produksi mencapai 3.800 porsi per hari.
Selain mendukung terwujudnya generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045, keberadaan SPPG Polri juga memberikan dampak ekonomi melalui keterlibatan petani, peternak, nelayan, dan pelaku UMKM di daerah.
“Multiplier effect-nya besar. Selain menyerap tenaga kerja, rantai pasok bahan pangan juga ikut menggerakkan ekonomi lokal,” pungkasnya.
Sumber : Humas Polri

