Regalia News – Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama sekitar 20 anggota Kabinet Merah Putih pada Kamis sore, 27 November 2025, di Istana Merdeka, Jakarta. Rapat dilakukan secara mendadak setelah Presiden menerima perkembangan terkini mengenai sejumlah isu strategis nasional.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Presiden mengarahkan jajaran kementerian dan lembaga untuk mempercepat implementasi berbagai kebijakan stimulus ekonomi guna menjaga daya beli masyarakat, stabilitas harga, serta kelancaran distribusi bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.
Presiden menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor agar periode akhir tahun tidak diwarnai lonjakan harga dan gangguan rantai pasok, khususnya di wilayah kepulauan dan daerah terpencil.
Salah satu pokok pembahasan yang paling mendapat perhatian adalah penanganan darurat bencana di sejumlah wilayah Sumatra, terutama Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Presiden menegaskan bahwa pemerintah harus bergerak cepat dan tidak boleh kehilangan waktu dalam mengevakuasi korban, memastikan jangkauan hingga desa-desa terdalam, serta memfokuskan prioritas pada keselamatan masyarakat.
Untuk itu, Presiden menginstruksikan Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Sosial, serta seluruh jajaran tim medis dan kesehatan dari TNI–Polri dan Kementerian Kesehatan agar terus berada di lapangan.
Operasi gabungan tersebut dimaksudkan untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar, akses darat yang tertutup dapat segera dibuka, serta kebutuhan mendesak para pengungsi — mulai dari logistik, obat-obatan, hingga tempat penampungan sementara — dapat terpenuhi.
Diketahui, pada malam pertama terjadinya bencana di kawasan Tapanuli, Presiden Prabowo langsung menghubungi Kepala BNPB dan Kepala Basarnas untuk memerintahkan pengerahan tim secara cepat dan pengiriman bantuan tahap awal.
Presiden juga meminta penggunaan teknologi modifikasi cuaca sebagai langkah mitigasi guna mengurangi intensitas hujan yang berpotensi memperparah kondisi lapangan.
Selain itu, Presiden menunjuk Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, sebagai koordinator utama.
Pratikno diberi mandat untuk memantau secara harian perkembangan situasi, mengonsolidasikan upaya seluruh kementerian dan lembaga terkait, serta memastikan jalur komunikasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta tim lapangan berjalan tanpa hambatan.
Presiden menegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah prioritas tertinggi dan pemerintah tidak akan ragu mengerahkan seluruh sumber daya negara untuk merespons situasi darurat tersebut.
Pemerintah pusat juga meminta pemerintah daerah untuk aktif memberikan laporan terkini kondisi lapangan, data korban, serta kebutuhan logistik agar penanganan bencana berlangsung tepat sasaran.
Penulis : Abdullah
Sumber ; Setkab RI

