Regalia News – Festival Silat Serumpun 2025 resmi dibuka oleh Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, di pelataran Tugu Sirih Kawasan Gurindam 12, Jumat (26/9).
Ajang ini digelar Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) sebagai wadah pelestarian budaya sekaligus mempererat silaturahmi antar pelaku seni bela diri tradisional.
Festival yang berlangsung dua hari, 26–27 September, diikuti perguruan silat, komunitas seni, dan peserta dari berbagai daerah di Kepri, Delegasi Malaysia dan Singapura. Tercatat 12 tim dari Tanjungpinang, Karimun, Lingga, dan Anambas serta dua tim dari luar negeri dengan total 250 peserta.
Mereka akan menampilkan ragam kategori seperti silat bercerita, silat penyambutan pengantin, silat persembahan, hingga silat penyambutan perorangan maupun kelompok.
Wali Kota Lis menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya festival ini. Menurutnya, silat tidak hanya sekadar olahraga bela diri, tetapi sarat nilai budaya, filosofi kehidupan, dan semangat persaudaraan.
“Melalui festival ini, kita berkomitmen melestarikan seni bela diri Melayu sekaligus memperkuat identitas budaya Tanjungpinang,” ujarnya.
Lis juga menegaskan dukungan pemerintah terhadap pelestarian seni dan budaya sebagai bagian penting pembangunan, baik untuk memperkuat karakter masyarakat maupun mendorong pariwisata.
Kepala Disbudpar Tanjungpinang, Muhammad Nazri, menambahkan festival ini diharapkan menjadi ruang ekspresi pesilat sekaligus daya tarik wisata yang mampu berdampak pada sektor ekonomi kreatif daerah.
Kehadiran peserta dari negara tetangga menjadi bukti silat adalah warisan budaya bersama yang menghubungkan bangsa-bangsa serumpun.
Festival Silat Serumpun 2025 meneguhkan Tanjungpinang sebagai pusat budaya Melayu yang terbuka, kaya tradisi, serta siap mengembangkan pariwisata berbasis kearifan lokal.
Acara turut dihadiri unsur FKPD, pejabat Pemprov Kepri, DPRD Kota Tanjungpinang, serta delegasi Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Sumber : Diskominfo