Regalia News – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya memerangi kemiskinan melalui pendekatan holistik. Dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR-RI serta Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025),
Presiden menyampaikan langkah strategis yang ditempuh pemerintah, antara lain dengan membentuk Sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“DTSEN menjadi pegangan kita untuk memastikan program-program pemerintah tepat sasaran. Dengan DTSEN, kita menjaring siapa yang berhak menerima manfaat, sebelumnya ada laporan orang kaya menikmati subsidi rakyat, Sekarang, kita ingin tepat sasaran,” ujar Presiden.
Selain itu, pemerintah membangun dan membuka 100 sekolah rakyat bagi masyarakat dari desil terbawah. Sekolah ini berbasis asrama dan ditujukan untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi.
“Anak-anak dari keluarga miskin tidak harus terus miskin. Mereka kita berdayakan dengan kualitas pendidikan yang baik,” tegasnya.
Di bidang pengembangan sumber daya manusia, pemerintah juga menyiapkan 20 Sekolah Unggul Garuda dan 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi, serta menambah SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di berbagai daerah.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis, tahun ini akan dibuka 148 program studi (Prodi) baru di 57 fakultas kedokteran, terdiri atas 125 Prodi spesialis, 23 subspesialis, 25 Prodi umum dan kedokteran gigi. Pemerintah juga meningkatkan kuota beasiswa kedokteran.
Selain itu, pemerintah merenovasi lebih dari 13 ribu sekolah dan 1.400 madrasah, serta mendukung pembelajaran dengan distribusi layar pintar hingga pelosok negeri.
Sumber : Setkab RI