Regalia News – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bersama International Organization for Migration (IOM) meluncurkan Climate Catalytic Fund (CCF), sebuah mekanisme pendanaan inovatif untuk mempercepat solusi adaptasi perubahan iklim di Indonesia.
Acara peluncuran yang dihadiri lebih dari 85 perwakilan pemerintah, swasta, lembaga internasional, media, dan organisasi masyarakat sipil ini menjadi tindak lanjut penandatanganan MoU KADIN-IOM pada Agustus 2025.
Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menegaskan peran dunia usaha dalam menggerakkan transisi hijau. CCF menghadirkan model kemitraan strategis untuk mendorong dekarbonisasi, elektrifikasi, sekaligus menjaga biodiversitas. Jakarta, 30 September 2025
“Melalui pendanaan ini, seluruh komponen ekonomi swasta, BUMN, UMKM, hingga koperasi bergerak menuju pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Chief of Mission IOM Indonesia, Jeffrey Labovitz, menambahkan bahwa perubahan iklim telah memicu perpindahan penduduk.
“Kemitraan sektor swasta penting untuk memobilisasi dana adaptasi iklim dan memastikan investasi mengalir ke solusi yang inklusif,” tegasnya.
Dalam seminar, Kementerian Keuangan memaparkan strategi manajemen risiko dengan penerapan asuransi bagi aset negara, sementara BNPB menekankan pentingnya risk mapping assessment di wilayah rawan seperti NTT.
Dari sisi korporasi, PLN berbagi pengalaman menghadapi kekeringan, petir, dan longsor yang mengganggu pasokan listrik. Pertamina memaparkan program Desa Energi Berdikari, sedangkan Astra International menampilkan inisiatif CSR berbasis teknologi ramah lingkungan.
Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Sosial & Penanggulangan Bencana, Suryani Motik, menegaskan kesiapsiagaan bencana sebagai fondasi ekonomi berkelanjutan melalui Business Neighborhood Resilience Framework (BNRF).
“Bisnis bisa membantu bisnis lainnya. Dengan solidaritas, UMKM dapat bertahan dan bangkit pasca bencana,” katanya.
Peluncuran CCF menegaskan peran strategis KADIN sebagai rumah besar dunia usaha, sekaligus model kolaborasi lintas sektor menuju Indonesia Emas 2045 yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Editor : Abdullah
Sumber : Kadin