Regalia News – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam forum konsultasi tahunan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta.
Pertemuan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban, menegaskan eratnya hubungan kedua negara serumpun.Juli 28, 2025.
Dalam pertemuan tersebut, isu utama yang menjadi perhatian adalah perlindungan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.
Kedua pemimpin sepakat memperkuat keberadaan Community Learning Center (CLC) yang tersebar di Semenanjung, Sabah, dan Sarawak.
Langkah ini diharapkan mampu menjamin akses pendidikan yang layak serta memberikan masa depan lebih baik bagi generasi penerus bangsa.
Selain itu, Presiden Prabowo dan PM Anwar juga membahas penguatan kerja sama ekonomi bilateral. Keduanya menekankan bahwa kesamaan budaya, bahasa, dan sejarah menjadi modal penting dalam membangun kemitraan yang kokoh.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi perdagangan, investasi, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di kedua negara.
Dalam konteks kawasan, isu keamanan turut mendapat perhatian khusus. Pertemuan membahas dinamika eskalasi di perbatasan Thailand–Kamboja yang berpotensi mengganggu stabilitas regional. Indonesia dan Malaysia menegaskan pentingnya solidaritas antaranggota ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Menteri Luar Negeri Sugiono menambahkan bahwa ASEAN sejak awal telah menempuh jalur diplomasi dalam menyikapi ketegangan di perbatasan tersebut.
Prinsip penyelesaian damai dan kekeluargaan ditegaskan sebagai cara terbaik untuk menghindari konflik yang berkepanjangan.
Presiden Prabowo dalam kesempatan itu juga menegaskan bahwa hubungan Indonesia–Malaysia harus terus diperkuat di berbagai bidang.
Menurutnya, kerja sama erat tidak hanya penting bagi stabilitas politik, tetapi juga bagi kesejahteraan rakyat kedua negara.
Pertemuan konsultasi tahunan ini meneguhkan kembali komitmen Indonesia dan Malaysia untuk saling mendukung sebagai mitra strategis.
Kesepakatan yang dicapai diharapkan dapat menjadi landasan kokoh bagi langkah-langkah konkret ke depan, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun keamanan kawasan.
Sumber : Setkab RI