Regalia News — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar rapat koordinasi bersama pemerintah kabupaten/kota dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Aula Wan Seri Beni.
Rapat yang dipimpin Gubernur Kepri Ansar Ahmad membahas capaian pembangunan daerah sekaligus menyelaraskan program daerah dengan prioritas nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.Tanjungpinang, Jumat (12/9).
Ansar hadir bersama Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura dan Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan. Sejumlah pejabat forum pimpinan daerah juga hadir.
Antara lain Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin, Danrem 033/WP Brigjen TNI Bambang Herqutanto, Kabinda Kepri Brigjen TNI Bonar Panjaitan, Danlanud RHF Kolonel PNB Rony Widodo, serta jajaran bupati dan wali kota.
“Rakor ini menjadi ruang penting untuk menyamakan persepsi antarinstansi dan menyusun langkah konkret. Kita ingin seluruh kebijakan daerah sejalan dengan Asta Cita Presiden.
Dukungan nyata kabupaten/kota akan memastikan program pusat benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat Kepri,” ujar Ansar.
Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terkendali
Paparan indikator makro menunjukkan perekonomian Kepri tumbuh 7,14 persen pada triwulan II 2025, melampaui capaian nasional.
Pertumbuhan ditopang sektor industri pengolahan, konstruksi, dan transportasi. Sementara itu, inflasi terjaga di angka 2,19 persen, masih sesuai target nasional.
Meski demikian, disparitas harga antarwilayah tetap menjadi tantangan, terutama di pulau-pulau terluar yang menghadapi biaya distribusi tinggi.
Pemerintah menilai intervensi kebijakan diperlukan agar harga bahan pokok lebih stabil di tingkat konsumen.
Stok Bahan Pokok Cukup
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepri melaporkan ketersediaan bahan pokok dalam kondisi aman. Stok beras tercatat 4.863 ton, gula pasir 217 ton, minyak goreng 1.890 ton, dan daging ayam ras 784 ton. Jumlah tersebut diproyeksikan cukup untuk memenuhi kebutuhan beberapa bulan ke depan.
Namun, distribusi logistik ke wilayah Natuna dan Anambas masih menjadi pekerjaan rumah. Kondisi geografis kepulauan menuntut kebijakan distribusi yang lebih efisien agar suplai merata hingga pulau terluar.
Fokus pada Tiga Program Prioritas
Dalam forum tersebut, Pemprov Kepri menekankan dukungan pada tiga program utama Asta Cita Presiden: Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), dan Pembangunan Tiga Juta Rumah.
Program MBG dipandang krusial meski menghadapi kendala geografis. Pemprov telah mengalokasikan anggaran APBD untuk memperkuat dapur layanan gizi dan menyiapkan satgas di tiap daerah. Program ini menyasar siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita non-PAUD.
Sementara itu, KDMP terus berkembang dengan 419 koperasi desa/kelurahan terbentuk hingga September 2025. Namun baru 157 koperasi yang melaporkan operasionalisasi aset dan gerai.
Pemerintah berharap koperasi dapat tumbuh sebagai tulang punggung ekonomi desa dengan dukungan pembiayaan dari Himbara.
Adapun program Tiga Juta Rumah menghadapi keterbatasan anggaran. Pemda diminta bersinergi dengan BPS dalam mendata rumah tidak layak huni serta menggali alternatif pembiayaan, termasuk melalui CSR.
Pemerintah juga menyiapkan insentif berupa pembebasan BPHTB dan retribusi PBG untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah.
Komitmen Bersama
Menutup rapat, Ansar Ahmad menegaskan pentingnya implementasi nyata di lapangan. “Kita ingin program nasional mendapat porsi implementasi yang tepat di Kepri.
Dengan komitmen bersama, MBG bisa berjalan baik, koperasi tumbuh sehat, dan masyarakat di pulau-pulau menikmati rumah layak huni,” tegasnya.
Rakor menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, termasuk percepatan pembentukan Pokja MBG, penguatan distribusi bahan pokok ke pulau-pulau terluar.
Serta integrasi data kebutuhan rumah layak huni di tingkat kabupaten/kota. Langkah-langkah tersebut diharapkan memperkuat fondasi pembangunan daerah dan mendukung pencapaian Asta Cita Presiden.
Sumber : Diskominfo