Regalia News — Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka,
Rapat terbatas tersebut membahas evaluasi awal serta rencana pengembangan Sekolah Rakyat Rintisan Tahun 2025–2026 yang telah mulai dijalankan di berbagai daerah. Jakarta, Selasa (30/7/2025).
Program ini menjadi salah satu prioritas pemerintahan dalam memperluas akses pendidikan dasar dan menengah bagi masyarakat.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf melaporkan bahwa program sekolah rakyat telah resmi dimulai sejak 14 Juli 2025. Saat ini, program itu telah berjalan di 63 titik lokasi yang tersebar di sejumlah provinsi.
Dalam waktu dekat, jumlah tersebut akan diperluas dengan tambahan 37 titik pada minggu ini. Selanjutnya, 59 titik baru juga akan dibuka pada September 2025 sebagai bagian dari tahap pengembangan berikutnya.
“Dari 190 titik sekolah rakyat yang dirintis tahun ini, ditargetkan menampung lebih dari 15 ribu siswa. Program ini melibatkan sekitar 2.000 guru serta lebih dari 4.000 tenaga kependidikan,” jelas Saifullah Yusuf.
Dukungan lintas kementerian disebut menjadi faktor penting dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan program tersebut.
Kolaborasi itu meliputi perekrutan tenaga pengajar, penyusunan kurikulum, penyediaan fasilitas belajar, hingga aspek pendanaan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menambahkan bahwa pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah rakyat berjalan sesuai kurikulum.
Ia berharap penyelenggaraan pendidikan di sekolah rakyat terus ditingkatkan dari sisi kualitas maupun jangkauannya.
“Kami terus bersinergi agar Sekolah Rakyat dapat diselenggarakan secara optimal dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Abdul Mu’ti.
Presiden Prabowo dijadwalkan akan meluncurkan secara resmi proses pembelajaran di Sekolah Rakyat setelah seluruh aspek teknis, kurikulum, serta kelembagaan dinyatakan siap untuk dijalankan secara menyeluruh.
Sumber : Setkab RI