Regalia News – Kepolisian berhasil mengungkap motif di balik pembunuhan sadis satu keluarga di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu. Lima anggota keluarga ditemukan terkubur dalam satu liang di halaman rumah.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menyebut, pelaku berinisial R (35) dan P (29), warga Desa Terusan, Kecamatan Sindang. R menjadi otak pembunuhan lantaran dendam terhadap Budi Awaludin (45), kepala keluarga korban.Senin (1/9).
“Motif pembunuhan bermula dari rasa kesal tersangka R setelah menyewa mobil Avanza milik korban seharga Rp750 ribu. Saat akan mengambil, mobil tersebut mogok. R meminta uang kembali, tetapi ditolak korban,” kata Hendra, Selasa (9/9).
Dendam itu membuat R mengajak P pada Kamis (28/8) malam. Sekitar pukul 23.00 WIB, keduanya mendatangi rumah korban membawa pipa besi. R memukul kepala Budi, sementara P menenggelamkan bayi berusia 8 bulan ke dalam bak mandi.
Korban tewas adalah Budi Awaludin (45), istrinya Euis Juwita (43), anak mereka RK (7) dan bayi B (8 bulan), serta ayah Budi, Sahroni (76). Seluruh jasad dikubur di lubang berukuran 4×1,5 meter dengan kedalaman 4 meter di belakang rumah.
Usai melakukan aksi keji itu, pelaku mengepel lantai untuk menghapus bercak darah, lalu membawa kabur uang, dua mobil, dan perhiasan milik korban. Pipa besi dibuang ke Sungai Cimanuk.
Kapolres Indramayu AKBP Fajar Gemilang mengungkapkan, R merupakan residivis. Keduanya sempat melarikan diri hingga Surabaya dan ditangkap saat hendak kabur menjadi anak buah kapal.
“Penyidik masih mendalami apakah pembunuhan ini memang direncanakan untuk menghabisi seluruh korban atau hanya diawali dendam terhadap Budi,” ujar Fajar.
Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Muchammad Arwin Bachar menambahkan, korban dan pelaku saling kenal, bahkan pernah bekerja bersama di sebuah bank.
Kasus ini terungkap berkat laporan warga sekitar. Ema (55), kerabat korban, mencium bau busuk dari arah rumah. Setelah mendobrak pintu, warga menemukan gundukan tanah mencurigakan di bawah pohon nangka. “Pas dilihat, terlihat kaki manusia. Itu jasad Haji Sahroni,” kata Ema.
Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya pelaku lain dalam tragedi yang mengguncang warga Indramayu ini.
Sumber : Humas Polri