Regalia News – Upaya pencegahan korupsi kini menyasar ruang terdekat masyarakat: keluarga. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Pemerintah Kota Bandung meluncurkan pembelajaran digital Pengetahuan Antikorupsi Dasar dan Integritas (PADI) bagi 16.000 aparatur sipil negara (ASN) Kota Bandung, Senin (22/9).
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menegaskan PADI bukan sekadar modul daring.
“PADI adalah sarana pendidikan antikorupsi yang bersifat transformatif, dapat diakses kapan pun dan di mana pun,” ujarnya di Balai Kota Bandung.
Program hasil sinergi KPK dengan Bandung Learning Center (BLC) ini menjadikan Bandung kota pertama yang menerapkan pendidikan antikorupsi digital di level pemerintah daerah.
Melalui integrasi Learning Management System (LMS) KPK ke dalam BLC, pelatihan bisa diakses secara merata dari pejabat hingga staf.
Wawan menekankan peran keluarga sebagai benteng utama integritas. “Nilai moral yang dibiasakan di rumah akan tercermin dalam sikap pejabat di ruang publik,” katanya.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyebut peluncuran ini sebagai tonggak penting untuk menjadikan integritas sebagai budaya kerja ASN dan inspirasi daerah lain.
Sementara Sekda Bandung, Iskandar Zulkarnain, optimistis program ini menempatkan Bandung sebagai role model nasional.
Ke depan, KPK menargetkan ekosistem pembelajaran digital menjangkau 5 juta ASN melalui kerja sama lintas kementerian dan daerah.
Kegiatan peluncuran turut dihadiri Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Yonathan Demme Tangdilintin, Ketua Komisi I DPRD Kota Bandung Radea Respati, Ketua Forum PAKSI-API Jabar Nuraini Ilmi Tanjung, Kepala BKPSDM Bandung Evi Hendarin, serta seluruh Kepala OPD Kota Bandung.
Sumber : Humas KPK RI