Regalia News – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusulkan kenaikan pangkat bagi anggota TNI dan Polri yang menunjukkan dedikasi dan keberanian luar biasa dalam penanganan bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera.
Arahan tersebut disampaikan Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Presiden menegaskan bahwa negara harus memberikan penghargaan konkret kepada personel yang bekerja di garis terdepan dan mempertaruhkan nyawa demi keselamatan masyarakat.
“Saya ingin semua pejabat menilai anak buah yang bekerja keras di lapangan dan mengajukan kepada saya agar kita beri penghargaan,” tegas Prabowo di hadapan jajaran menteri dan wakil menteri.
Menurut Presiden, penghargaan berupa kenaikan pangkat merupakan bentuk pengakuan negara atas pengabdian aparat yang terlibat langsung dalam evakuasi korban dan penanganan darurat bencana di Sumatera dan Aceh.
Ia menyoroti sejumlah personel yang bahkan terseret arus banjir saat menjalankan misi kemanusiaan.
“Kita menyaksikan sendiri sebagian personel kita terbawa arus ketika berusaha menyelamatkan warga. Mereka mempertaruhkan nyawa. Saya ingin mereka diberikan penghargaan yang layak,” ujar Presiden.
Arahan tersebut tidak hanya ditujukan kepada personel TNI dan Polri, tetapi juga mencakup tenaga kesehatan dan dokter yang tetap bertugas di lokasi bencana tanpa meninggalkan pos pelayanan.
Presiden meminta seluruh pimpinan melakukan pendataan dan penilaian secara objektif terhadap personel yang berjasa untuk diusulkan mendapatkan penghargaan sesuai ketentuan.
Dalam penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, TNI mengerahkan lebih dari 35.000 personel dari tiga matra.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan komitmen penuh TNI dalam mendukung upaya penyelamatan dan pemulihan masyarakat terdampak bencana.
Selain personel, TNI juga mengoperasikan 82 alutsista, meliputi pesawat sayap tetap, helikopter, kapal perang, hingga kapal ADRI.
Hingga pertengahan Desember 2025, total bantuan logistik yang disalurkan mencapai 2.230,5 ton melalui berbagai moda transportasi darat, laut, dan udara.
Polri turut mengerahkan ribuan personel untuk mendukung proses evakuasi, pendirian pos pengungsian, layanan trauma healing, serta pengoperasian dapur lapangan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa keterlibatan Polri dalam setiap bencana merupakan bagian dari tanggung jawab negara dalam memberikan pertolongan cepat kepada masyarakat.
Sebelum arahan Presiden dalam sidang kabinet, TNI telah memberikan kenaikan pangkat anumerta kepada tiga prajurit yang gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan dalam evakuasi banjir di Sumatera Barat. Ketiga prajurit tersebut yakni Serda Robi (Kodim 0307/Tanah Datar), Pelda Yudi Gusnadi, dan Prada Zeni Marpaung (Subdenpom 5/XX).
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan bahwa kenaikan pangkat anumerta diberikan karena ketiganya gugur dalam tugas pengabdian.
“Secara otomatis mereka gugur dalam perjuangan dan pengabdian kepada negara, sehingga dinaikkan pangkat satu tingkat,” ujarnya di Lanud Halim Perdanakusuma, 5 Desember 2025.
Ketiga prajurit tersebut meninggal dunia setelah tersapu banjir bandang di kawasan Jembatan Kembar, perbatasan Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar, pada 27 November 2025, saat membantu pengaturan lalu lintas dan evakuasi warga.
Selain kenaikan pangkat anumerta, TNI juga memberikan jaminan pendidikan bagi anak-anak para prajurit yang gugur.
Sumber : Humas Polri