Regalia News — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tengah melakukan finalisasi pengiriman bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Penyaluran bantuan direncanakan berlangsung pada Sabtu, 29 November 2025, setelah rangkaian koordinasi lintas unsur dan pemetaan kebutuhan logistik di wilayah bencana mencapai tahap akhir.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa Polri memastikan proses distribusi bantuan dilaksanakan secara terukur, efektif, dan tepat sasaran. 28 November 2025
Menurutnya, komunikasi intensif terus dijalankan dengan jajaran kewilayahan untuk menghimpun data prioritas bantuan dari lapangan.
“Polri telah menyiapkan langkah percepatan penyaluran bantuan. Saat ini proses penyempurnaan kebutuhan dari wilayah terdampak terus berjalan, termasuk penyusunan manifest barang yang akan diberangkatkan,” ujar Brigjen Pol Trunoyudo.
Armada Udara Bersiap, Misi Disesuaikan Kondisi Lapangan
Dukungan operasional akan mengandalkan kekuatan Direktorat Polisi Udara (Ditpoludara) Polri. Sejumlah armada udara bersiaga di Mako Ditpoludara Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Menunggu arahan akhir terkait rute penerbangan serta titik pendaratan. Penyesuaian dilakukan berdasarkan aksesibilitas wilayah bencana, kondisi cuaca, serta daya tampung bandara terdekat.
Sumber internal menyebutkan, opsi penggunaan pesawat angkut berkapasitas besar seperti CN-295 serta helikopter berkonfigurasi misi seperti Bell 412 telah disiapkan untuk mengakomodasi distribusi ke wilayah yang akses daratnya terputus.
Opsi pendaratan alternatif di bandara kecil, lapangan udara darurat, hingga area evakuasi lapangan tetap terbuka jika diperlukan penyaluran cepat.
Selain platform udara, sejumlah crew penerbangan, teknisi, dan tim pendukung disiagakan untuk memastikan proses bongkar muat berjalan aman.
Standar keselamatan penerbangan sipil dan protokol operasi kemanusiaan akan diberlakukan, termasuk rencana back-up jika cuaca ekstrem menghambat penerbangan.
Kebutuhan Logistik: Dari Makanan Hingga Alat Keselamatan
Manifest bantuan masih difinalisasi oleh masing-masing satuan kewilayahan. Berdasarkan laporan sementara, kebutuhan prioritas mencakup sembako, air minum, peralatan medis dasar, perlengkapan bayi, selimut, matras.
Serta alat keselamatan seperti lampu darurat dan pelampung. Polri disebut akan mengutamakan distribusi ke wilayah yang masih terisolasi akibat terputusnya jaringan transportasi dan komunikasi.
Di sisi lain, jajaran kepolisian daerah dan polres-polres setempat telah bergerak lebih dulu. Pendataan lokasi pengungsi, jalur evakuasi cadangan, serta mapping posko bantuan dilakukan agar kiriman logistik dari pusat dapat langsung dialokasikan tanpa penumpukan.
Sinergi dengan Pemerintah Daerah dan TNI
Dalam pelaksanaan misi kemanusiaan ini, Polri menegaskan koordinasi lintas instansi. Pengiriman bantuan diproyeksikan bersinggungan dengan operasi serupa yang digelar TNI dan pemerintah daerah untuk menghindari duplikasi bantuan dan mempercepat penjangkauan wilayah terpencil.
Menurut Brigjen Pol Trunoyudo, sinergi lapangan penting agar penyaluran yang dilakukan Polri dapat memperkuat gerak cepat instansi lain. Polri disebut siap menyesuaikan jenis bantuan maupun pola pengiriman bila ditemukan kebutuhan yang lebih mendesak di lokasi terdampak.
Sumber : Humas Polri