Regalia News – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi melantik Prof. Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Laksamana Madya TNI (Purn.) Prof. Dr. Amarulla Octavian sebagai Wakil Kepala BRIN dalam upacara kenegaraan yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 10 November 2025.
Pelantikan berlangsung khidmat dengan rangkaian pembacaan Keputusan Presiden, pengucapan sumpah jabatan, serta penandatanganan berita acara pelantikan.
Prof. Arif Satria, yang saat ini menjabat sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) periode 2021–2026, dipercaya memimpin BRIN untuk memperkuat arah riset nasional.
Rekam jejaknya di bidang pertanian, lingkungan, dan kebijakan publik menjadi pertimbangan penting dalam penunjukan tersebut.
Sementara itu, Prof. Dr. Amarulla Octavian, purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Laut berpangkat Laksamana Madya dan mantan Rektor Universitas Pertahanan (2020–2023).
Akan mendampingi sebagai Wakil Kepala BRIN dengan pengalaman strategis di bidang pertahanan, maritim, dan manajemen kelembagaan.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa penguatan riset dan inovasi merupakan fondasi utama dalam mewujudkan kemandirian nasional.
“Presiden menyampaikan bahwa BRIN harus memainkan peran sentral dalam mendukung program-program prioritas pemerintah, terutama yang terkait dengan ketahanan pangan, energi, dan air”. tuturnya.
Untuk mencapai itu, BRIN diminta mempercepat hilirisasi penelitian, meningkatkan kolaborasi dengan lembaga riset nasional maupun internasional, serta mendorong pemanfaatan teknologi mutakhir dalam berbagai sektor pembangunan.
Presiden juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan mutu sumber daya manusia di bidang ilmu pengetahuan. Menurutnya, Indonesia membutuhkan generasi peneliti yang adaptif, kreatif, dan mampu menghasilkan inovasi yang aplikatif.
“Dengan kepemimpinan baru, BRIN diharapkan mampu mengakselerasi penciptaan ekosistem riset yang lebih kuat, terintegrasi, dan berorientasi hasil”.tandasnya.
Selain itu, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya penyinergian potensi riset di daerah. Ia menegaskan bahwa kekuatan riset nasional tidak hanya bertumpu pada lembaga pusat, tetapi juga memerlukan kontribusi universitas, lembaga daerah, dan komunitas ilmiah di seluruh Indonesia.
“Sinergi tersebut diyakini dapat mempercepat kemajuan bangsa dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global”.ungkap Presiden.
Pada kesempatan yang sama, Presiden turut menyaksikan pengucapan sumpah jabatan Dr. Dwiarso Budi Santiarto sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non Yudisial.
Pelantikan ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 101/P Tahun 2025. Dengan pengangkatan tersebut, Dr. Dwiarso diharapkan dapat memperkuat peran Mahkamah Agung dalam aspek administrasi, pembinaan, dan peningkatan tata kelola peradilan non yudisial.
Pelantikan pimpinan baru BRIN dan pejabat Mahkamah Agung ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat struktur kelembagaan negara dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan.
Penulis : Abdullah