Regalia News – Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Australian Defence Force (ADF) melaksanakan latihan simulasi evakuasi warga terdampak bencana sebagai bagian dari rangkaian Field Training Exercise (FTX) Bhakti Kanyini Ausindo 2025 di wilayah Lebak Selatan.
Latihan ini diskenariokan menghadapi bencana gempa bumi yang menimbulkan kerusakan pada permukiman dan infrastruktur, sehingga menuntut respons cepat dalam penyelamatan serta evakuasi warga.
Kegiatan tersebut melibatkan personel gabungan TNI dan ADF, serta didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Kabupaten Lebak, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), dan unsur Forkopimda Lebak Selatan.Provinsi Banten, Senin (27/10/2025).
Dalam pelaksanaannya, pasukan gabungan menampilkan interoperabilitas dan koordinasi lintas lembaga mulai dari penilaian situasi, evakuasi warga ke titik aman, hingga penanganan medis darurat.
Unsur Emergency Medical Team (EMT) dan Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) turut dioperasikan untuk memberikan pertolongan pertama sebelum korban dipindahkan ke fasilitas kesehatan rujukan.
Komandan Batalyon Kesehatan (Danyonkes) Denma Mabes AU Letkol Kes dr. Hendra, Sp.B., mengatakan bahwa keterlibatan berbagai instansi dalam latihan ini mencerminkan sinergi nyata dalam menghadapi potensi bencana.
“Latihan ini tidak hanya mengasah kemampuan militer, tetapi juga memperkuat kerja sama antarlembaga dan negara sahabat dalam misi kemanusiaan. Kita ingin memastikan setiap unsur siap bergerak bersama dalam melindungi masyarakat,” ujarnya.
Latihan gabungan ini menjadi wujud konkret kerja sama pertahanan Indonesia–Australia yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan regional dan respons kemanusiaan.
Kehadiran BNPB, BPBD, Basarnas, PMI, dan Forkopimda menunjukkan model kolaborasi komprehensif antara militer dan sipil dalam penanggulangan bencana.
Kegiatan ini melibatkan puluhan personel gabungan dari ketiga matra TNI dan pasukan ADF, dengan dukungan sejumlah alutsista seperti truk evakuasi, ambulans, serta dapur lapangan yang berfungsi mendukung operasional di wilayah terdampak simulasi bencana.
Sumber : Puspen TNI