Regalia News — Pertemuan para pemimpin negara anggota BRICS tahun 2025 menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis yang dituangkan dalam Leaders’ Declaration, mencakup empat pilar utama: penguatan multilateralisme, perdamaian global, kerja sama ekonomi, serta pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut hadir dalam forum tersebut dan menyatakan dukungan penuh terhadap arah baru kerja sama BRICS yang dinilai sejalan dengan visi Indonesia dalam memperkuat sistem global yang lebih adil dan inklusif.
Dalam keterangannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa deklarasi mencakup empat poin utama:
- Penguatan Multilateralisme dan Reformasi Tata Kelola Global
BRICS menegaskan pentingnya sistem multilateral yang efektif dan mendorong reformasi tata kelola global agar lebih mewakili kepentingan negara berkembang. - Stabilitas Global dan Kerja Sama Ekonomi
BRICS berkomitmen memperkuat perdamaian internasional serta memperdalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan keuangan. “Poin ini penting bagi Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global, sekaligus membuka akses pasar produk nasional,” jelas Airlangga. - Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan
Negara anggota menekankan perlunya transisi energi dan pembangunan hijau yang adil, dengan tetap memperhatikan kondisi negara berkembang. - Kemitraan Sosial dan Budaya
Kerja sama di bidang pembangunan manusia, sosial, dan kebudayaan juga menjadi fokus. “Indonesia menilai ini penting untuk mendorong transformasi sosial yang merata di kawasan Global South,” ujar Airlangga.
Keikutsertaan Indonesia sebagai anggota penuh BRICS menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi strategis Indonesia di kancah global, sekaligus memperluas jejaring diplomasi dan perdagangan dengan negara-negara emerging economies.
Sumber: Setkab