Regalia News – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mendampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin bersama Menteri ESDM Bahlil L, Jaksa Agung ST Burhanuddin, serta Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, menyaksikan langsung pelaksanaan Latihan TNI Terintegrasi 2025 dari Titik Tinjau Desa Mabat, Bangka, Rabu (19/11/2025).
Latihan besar yang melibatkan 41.397 personel dari tiga matra ini menjadi bukti soliditas, kesiapsiagaan, dan kemampuan TNI dalam menghadapi berbagai spektrum ancaman, termasuk ancaman terhadap sumber daya alam strategis.
Tingkatkan Profesionalisme dan Operasional Prajurit
Latihan ini dirancang untuk meningkatkan profesionalisme serta kesiapan tempur prajurit dan alutsista TNI. Selain itu, kegiatan ini menjadi tolok ukur kemampuan operasional seluruh jajaran.
Latihan terintegrasi juga memuat unsur Operasi Militer Selain Perang (OMSP), yang memperkuat peran TNI dalam membantu pemerintah mengatasi potensi konflik kepentingan di wilayah rawan, termasuk kawasan hutan dan sektor pertambangan.
Bangka Belitung Dipilih karena Pertimbangan Strategis
Pemilihan Bangka Belitung didasarkan pada pertimbangan strategis, geografis, dan ekonomis. Wilayah ini memiliki kekayaan sumber daya alam bernilai tinggi yang wajib dilindungi dari ancaman eksploitasi ilegal.
Maraknya praktik penambangan tanpa izin (ilegal mining) telah menimbulkan kerusakan lingkungan, menggerus kekayaan negara, dan berpotensi memicu instabilitas sosial. Dalam konteks ini, keberadaan TNI dinilai krusial dalam menjaga objek vital nasional serta mengamankan aset negara.
Instruksi Langsung Presiden untuk Mengamankan Aset Nasional
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan terdapat sekitar 1.000 titik tambang ilegal di Bangka Belitung. Akibat aktivitas ilegal dan penyelundupan, Indonesia diperkirakan kehilangan hingga 80 persen produksi timah nasional.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, Presiden memerintahkan TNI melakukan pengamanan ketat seluruh jalur pergerakan material timah, baik laut, udara, maupun darat.
“Saya perintahkan TNI untuk memblokir seluruh jalur masuk dan keluar di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Negara harus mengetahui apa yang keluar dan apa yang masuk. Kita tidak boleh terus dirugikan,” tegas Presiden.
Penggelaran Kekuatan Besar
Untuk mendukung latihan dan pengamanan, TNI mengerahkan kekuatan besar, meliputi:
- Puluhan Rantis Maung
- 15 drone taktis
- 3 KRI, 2 KAL, 1 sea rider
- 5 RHIB, 4 RBB
- 1 heli Bell TNI AL
- 3 pesawat F-16 untuk bombing
- 2 C-130 Hercules
- 1 CN-295
- 1 Boeing AI-7303 intai
- 3 heli Caracal dan Super Puma
- 3 pesawat Boeing VIP
Penggelaran ini menegaskan bahwa perlindungan sumber daya alam merupakan bagian integral dari tugas TNI dalam menjaga kedaulatan negara, bukan sekadar penegakan hukum.
Demonstrasi Serangan dan Penindakan Tambang Ilegal
Dalam rangkaian kegiatan, Menhan dan Panglima TNI menyaksikan demonstrasi Serangan Udara Langsung (SUL) oleh tiga pesawat F-16 dari Wing Udara 31, yang dilanjutkan penerjunan taktis ratusan personel Yonif 501/18/2/K.
Latihan juga menampilkan simulasi:
- penangkapan ponton ilegal,
- perebutan cepat sasaran galian pasir,
- peninjauan hasil penindakan ponton ilegal di Dermaga Belinyu,
- serta peninjauan lokasi galian pasir ilegal di Dusun Nadi.
Eksplorasi konten lain dari https://regalianews.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

