Regalia News – Presiden Prabowo Subianto menerima surat kepercayaan dari para Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) negara-negara sahabat di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Pada kesempatan tersebut, para duta besar menyampaikan fokus penguatan hubungan bilateral dengan Indonesia di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, pendidikan, hingga hubungan masyarakat.
Dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Polandia, Duta Besar Republik Polandia, Barbara Szymanowska, menekankan eratnya persahabatan dan kesamaan nilai kedua negara.
“Ia menyampaikan bahwa kerja sama akan difokuskan pada sektor pertanian, teknologi, dan pertahanan”.tandasnya.
Kita terhubung bukan hanya karena bendera kita, Merah Putih dan Putih Merah, tetapi juga oleh simbol nasional kita, elang putih Polandia dan Garuda.
“Keduanya melambangkan kekuatan, martabat, dan kemerdekaan. Saya berharap kita dapat bekerja sama lebih luas, mulai dari pertanian, teknologi hijau dan digital, transportasi, hingga pertahanan,” ujar Barbara.
Duta Besar Kuwait, Khalid Jassim Alyassin, menyebut Indonesia sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas kawasan dan perekonomian global.
Ia menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan bilateral terutama pada sektor investasi, perdagangan, dan ketahanan pangan.
“Kami berharap dapat meningkatkan hubungan yang telah terjalin, terutama di bidang investasi, perdagangan, ekonomi, energi, energi bersih, pembangunan, dan ketahanan pangan.
Saya percaya Indonesia merupakan pemain penting dalam percaturan dunia, terutama di G20, OKI, dan ASEAN,” tutur Khalid.
Sementara itu, Duta Besar Pakistan, Zahid Hafeez Chaudhri, menekankan hubungan kedua negara yang telah terjalin sejak sebelum masa kemerdekaan. Ia berkomitmen mempererat kerja sama pertahanan, ekonomi, dan hubungan antarmasyarakat.
“Pakistan dan Indonesia secara historis telah menikmati hubungan persaudaraan dan persahabatan. Sebagai Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, upaya saya adalah memperkuat dan memperluas kerja sama, khususnya di bidang pertahanan, ekonomi dan perdagangan, serta mempererat kontak antarmasyarakat,” ungkapnya.
Duta Besar Yaman, Salem Ahmed Balfakeeh, juga menyoroti kedekatan hubungan Indonesia–Yaman yang berakar sejak abad ke-7 melalui migrasi dan interaksi keagamaan. Ia menegaskan komitmen untuk melanjutkan penguatan hubungan kedua negara.
“Hubungan diplomasi antara Indonesia dan Yaman sebenarnya sudah dimulai sejak abad ke-7 ketika orang-orang Yaman, khususnya dari Hadhramaut, hijrah ke Indonesia.
Hubungan baik ini terlihat pada bidang perdagangan, politik, keagamaan, dan pendidikan, termasuk banyaknya pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Yaman,” jelas Salem.
Sumber : Setkab RI

