Regalia News – Makan bergizi bukan sekadar kebutuhan dasar, melainkan fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang unggul. Pesan inilah yang mengemuka dalam Talkshow bertema “Sinergitas Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Polda Bengkulu” yang digelar Polda Bengkulu pada Kamis (6/11/2025) di Studio Bidhumas dan dipandu oleh Nidia Permata Sari.
Dalam pembukaannya, Nidia mengingatkan bahwa di balik cita-cita besar mewujudkan Generasi Emas 2045, bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan serius terkait pemenuhan gizi masyarakat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2025 menunjukkan bahwa 8,47% penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kondisi ini menggambarkan sulitnya sebagian keluarga memenuhi asupan gizi yang layak bagi anak-anak mereka.
Kekurangan gizi tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga memengaruhi konsentrasi dan prestasi belajar di sekolah.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto hadir sebagai upaya strategis untuk memastikan seluruh anak—mulai dari PAUD hingga SMA—mendapatkan akses terhadap makanan yang sehat dan bernutrisi.
Program ini diharapkan menjadi pijakan kuat dalam mempersiapkan generasi masa depan yang cerdas, sehat, dan tangguh.
Talkshow ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor yang berperan penting dalam keberhasilan program tersebut. Hadir di antaranya Akademisi UNIB Lisa Adhrianti; Kepala Regional SPPG Provinsi Bengkulu Gloria Erysa Meilinda Situmorang; Ahli Gizi SPPG Kota Bengkulu Riska Oktavia; Kabid Propam Polda Bengkulu Kombes Pol Sugeng Pujihartono;
Serta Ketua SMSI Provinsi Bengkulu Wibowo; Ketua Badan Usaha Yayasan Kemala Bhayangkari Daerah Bengkulu Ny. Monika Andy Pramudya; perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Gustin Nuhtiara; serta Kepala Sekolah SDN 75 Kota Bengkulu, Puryanti, sebagai penerima manfaat.
Diskusi berlangsung hangat dan sarat optimisme. Para narasumber menegaskan bahwa keberhasilan Program MBG tidak bisa berjalan sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi kuat antar pemangku kepentingan—pemerintah, akademisi, media, serta masyarakat.
Sinergi semua pihak diyakini menjadi kunci dalam mewujudkan generasi Bengkulu yang sehat, berdaya saing, dan siap membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.
Sumber ; Humas Polri

