Regalia News — Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pembangunan sistem perkeretaapian nasional akan menjadi salah satu fokus utama dalam kebijakan pemerintahannya. Hal itu disampaikan Kepala Negara saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, pada Selasa (4/11).
“Dan memang sistem kereta api kita ini akan menjadi fokus perhatian dari program pemerintah yang saya pimpin,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Presiden menjelaskan bahwa meskipun prioritas utama pada tahun pertama pemerintahannya adalah mengamankan ketersediaan pangan nasional, sektor transportasi publik tetap menjadi perhatian penting sebagai bagian dari pembangunan ekonomi yang berkeadilan.
Menurutnya, transportasi massal, khususnya kereta api, memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat menengah dan bawah.
“Kereta api akhirnya menjadi salah satu faktor membantu rakyat, membantu rakyat menengah dan rakyat bawah. Kalau orang kaya dia bisa naik pesawat, tapi rakyat sebagian besar akan merasa manfaat daripada kereta api,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyetujui pengadaan 30 rangkaian baru KRL Jabodetabek dengan total investasi sekitar Rp5 triliun. Penambahan armada ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah menghadirkan layanan transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau.
“Kalau untuk rakyat banyak saya tidak ragu-ragu. Uangnya kita hemat, tapi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan. Saya minta harus dilaksanakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” imbuhnya.
Selain memperkuat layanan di kawasan perkotaan, Presiden Prabowo juga memberikan arahan untuk memperluas jaringan perkeretaapian nasional ke berbagai wilayah, meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi, guna menekan biaya logistik serta meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
“Jadi nanti saya kasih petunjuk ke Menko Infrastruktur, ya rencanakan yang baik Trans Sumatera Railway, Trans Kalimantan Railway, Trans Sulawesi Railway,” kata Presiden.
Di akhir sambutannya, Presiden Prabowo berpesan agar seluruh pihak turut menjaga fasilitas publik yang telah dibangun.
“Rel-rel kereta api dijaga keamanan dan keselamatannya. Pintu-pintu lintasan harus segera dibangun. Tidak boleh ada kecelakaan lagi,” tutup Kepala Negara.

