Regalia News — Asia Pasifik menunjukkan ketahanan luar biasa dalam menjaga arus perdagangan global meski dunia menghadapi gejolak kebijakan perdagangan. Hal ini terungkap dalam pembaruan terbaru DHL Global Connectedness Tracker yang disusun bersama Stern School of Business, Universitas New York.
Laporan tersebut mengungkap bahwa pada paruh pertama 2025, perdagangan internasional tumbuh paling cepat sejak 2010—di luar periode pemulihan pandemi. Jakarta, 17 Oktober 2025
Kinerja kawasan Asia menonjol, dengan enam dari sepuluh jalur perdagangan dengan pertumbuhan tercepat berasal dari negara-negara Asia. Hong Kong, Thailand, Malaysia, dan Vietnam masuk dalam 10 besar negara dengan nilai perdagangan yang tumbuh paling pesat.
“Asia Pasifik memiliki kemampuan adaptasi dan posisi strategis yang kuat. Kolaborasi regional semakin dalam di tengah ketidakpastian global,” ujar Ken Lee, CEO DHL Express Asia Pasifik.
Data DHL juga mencatat peningkatan perdagangan intra-Asia, dengan pangsa perdagangan regional Asia Timur dan Pasifik naik menjadi 56%.
Negara seperti Thailand, Tiongkok, Singapura, dan Hong Kong mengalami penurunan jarak perdagangan yang signifikan, menandakan semakin kuatnya hubungan antarnegara di kawasan.
Menariknya, meskipun ekspor Tiongkok ke AS turun 15% dalam delapan bulan pertama 2025, peningkatan ekspor ke ASEAN tumbuh sebesar 15%.
ASEAN kini menjadi tujuan utama ekspor Tiongkok, dengan Vietnam, Thailand, dan India mencatat lonjakan tertinggi.
Menurut Prof. Steven A. Altman dari NYU Stern, tren ini menunjukkan bahwa globalisasi tidak berbalik arah. “Perusahaan tidak menarik diri dari pasar internasional, melainkan beradaptasi dan mengelola risiko di dunia yang tetap terhubung,” ujarnya.
Sumber : DHL